Senin, 24 Oktober 2022

Persebaran Flora & Fauna di Indonesia

A. Persebaran Flora di Indonesia

 Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun yang lalu, yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial). Pada saat itu terjadi pencairan es secara besar-besaran yang menyebabkan naiknya permukaan air laut di bumi, hal ini menyebabkan beberapa wilayah yang dangkal kemudian menjadi tenggelam oleh air laut dan membentuk wilayah perairan yang baru.

Beberapa wilayah perairan baru di sekitar Indonesia yang terbentuk pada masa berakhirnya zaman glasial itu adalah Laut Jawa yang terdapat di daerah Dangkalan Sunda dan Laut Arafuru yang terdapat di daerah Dangkalan Sahul. Terbentuknya perairan baru di daerah dangkalan tersebut menyebakan flora yang semula dapat dengan bebas bermigrasi akhirnya terhambat oleh perubahan kondisi geologis.

Lebih dari 10% dari flora di dunia dapat ditemukan di Indonesia. Bahkan terdapat jenis flora yang sifatnya endemik, artinya flora ini hanya terdapat di daerah tertentu. Misal:

·         Matoa (Pometia pinnata) di Papua

·         Eboni/Kayu hitam (Dyospyros Celebica) di sulawesi Tengah

·         Meranti (Shorea sp) di Kalimantan Timur

·         Bunga Bangkai (Amorphpophallus titanium) di Sumatera, Jawa, Kalimantan

Jenis tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia meliputi hutan hujan tropis, hutan musim, hutan bakau dan sabana tropis.

 1. Hutan hujan tropis

Gambar 18. Hutan Hujan Tropis di Sumatera

Hutan ini kaya akan berbagai flora dengan ketinggian mencapai 50 m dengan keadaan dibawahnya gelap. variasi flora yang banyak menjadikan hutan ini sebagai hutan heterogen.

Hutan hujan tropis tersebar di Sumatera, Banten, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

 

 2. Hutan musim

Gambar 19. Hutan Jati

Hutan musim dogolongkan menjadi 2, yaitu: hutan musim gugur, berada di ketinggian 800 m hutan musim selalu hujan, berada di ketinggian > 1.200 m

Hutan musim tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara. hutan musim di Indonesia biasanya berupa hutan pinus (Pinus merkusii), hutan jati (Tectona grandis).

3. Hutan Bakau (Mangrove)

Gambar 20. Hutan Bakau


H
utan mangrove mempunyai pengertian sebagai hutan yang tumbuh di daerah pantai, biasanya terdapat di daearah teluk dan di muara sungai yang dicirikan oleh:

1) tidak terpengaruh iklim

2) dipengaruhi pasang surut

3) tanah tergenang air laut

4) tanah rendah pantai

5) hutan tidak mempunyai struktur tajuk

6) jenis-jenis pohonnya biasanya terdiri dari api-api (Avicenia sp.), pedada (Sonneratia sp.), bakau (Rhizophora sp.), lacang (Bruguiera sp.), nyirih (Xylocarpus sp.), nipah (Nypa sp.)

4. Sabana Tropis

Berupa padang rumput dengan daerah persebarannya di Nusa Tenggara.

Gambar 21. Padang sabana di Sumbawa

Persebaran flora di wilayah Indonesia itu sendiri terbagi ke dalam 4 kelompok besar wilayah flora Indonesia, yaitu :

1.        Wilayah Flora Sumatra-Kalimantan

Tersebar di pulau Sumatra dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton dll). sebagian besar merupakan wilayah hutan hujan tropis.

Gambar 22. Pohon Meranti (Shorea sp)

Beberapa jenis flora khas daerah ini adalah tumbuhan meranti, berbagai epifit seperti anggrek (Orcidaceae), berbagai jenis lumut (Bryophyta), jamur dan paku-pakuan, serta tumbuhan endemik yang sangat langka adalah Bunga Bangkai  (Amorphopalus titanum) atau Raflesia Arnoldi yang penyebarannya di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan dimulai dari Aceh sampai Lampung. Bunga Bangkai juga dapat ditemui di Pulau Jawa dab Kalimantan.



Gambar 23. Bunga Bangkai
 

Gambar 24. Bunga Anggrek (Orcidaceae)

 2. Wilayah Flora Jawa-bali

Tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya (Kepulauan Seribu, Kep. Karimunjawa). Kawasan hutan tropis sebagian besar berada di Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa Timur merupakan kawasan hutan musim tropis yang meranggas dan menggugurkan daunnya saat musim kemarau. jenis flora khas hutan musim tropis adalah pohon jati.

Gambar 25pohon Jati


Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Kepel (Stelechocarpus burahol)
Gambar 26Kepel (Stelechocarpus burahol)

3. Wilayah Flora Kepulauan Wallacea

Tersebar di pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Wilayah ini memiliki sifat iklim yang lebih kering dan kelembaban yang lebih rebdah dibandingkan wilayah-wilayah Indonesia lainnya.Contoh flora yang tumuh adalah pohon Sagu (Metroxylon sago)

Corak vegetasi yang terdapat pada kepulauan Wallacea meliputi:

a.       Vegetasi sabana tropis di wilayah Nusa Tenggara.

b.     
Vegetasi hutan pegunungan yang berada di wilayah pegunungan di Sulawesi.
c. Vegetasi hutan campuran di wilayah Maluku yang terdiri dari berbagai jenis rempah-rempah (pala, cengkih, kayu manis), kenari (Canarium commune), kayu eboni (Diospyros celebica), dan lontar (Borassus flabelifer) sebagai tanaman khas di daerah ini.

Gambar 27.Buah Pala (Myristica fragrans)

 Gambar 28Pohon Lontar (Borassus flabelifer)
                                                 

4. Wilayah Flora Papua

Kondisi ilkim Papua sebagian besar merupakan tipe hutan hujan tropis.  Berbeda dengan wilayah barat, vegetasi ini memiliki corak hutan hujan tropis tipe Australia utara. Meliputi wilayah pulau Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Curah hujan tahunan rata-rata berkisar antara lain hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, lumut kerak.

Jenis-jenis flora yang ada dalam kawasan antara lain Nypa fructicans, Rhizophora apiculata, Terminalia canaliculata, Nauclea coadunata, Casuarina equisetifolia, Calophyllum inophyllum, Ficu, Podocarpus, Symplocos cochinchinensis, Rhododendron culminicolum, Poanicicola dan lain-lain.

Contoh Flora Khas tumbuhan ini adalah tanaman sagu  (Metroxylon sagu) dan Eucalyptus (ekaliptus), sama dengan jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Queensland Australia Utara.

Gambar 29.Eucalyptus Alba


 Gambar 30.Tanaman sagu  (Metroxylon sagu)


A.    Persebaran Fauna di Indonesia

Persebaran fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah yaitu wilayah  Indonesia bagian barat, yang meliputi Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya pernah menjadi satu dengan Benua Asia. Indonesia bagiantimur, Papua,dan pulau pulau di sekitarnya pernah menjadi satu dengan Benua Australia. Indonesia bagian tengah, Pulau Sulawesi bersama pulau di sekitarnya, Kepulauan Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku, merupakan wilayah yang tidak termasuk Benua Asia maupun Australia

Pembagian fauna di indonesia berdasarkan tokoh :

Menurut Wallace (1910)

Sulawesi merupakan daerah peralihan antara fauna Asia degan fauna Australia.  Wallace mengelompokan jenis fauna menjadi 3  yaitu :

Fauna Asiatis (Tipe Asia)

Tipe ini meliputi bagian indonesa sampai selat Makassar dan selat Lombok. Daerah ini terdapat jenis hewan :

Cirri-ciri :

a. Tidak ada binatang berkantung

     b. Binatang menyusui besar-besar

c. Terdapat bermacam-macam kera

d. Banyak terdapat jenis ikan air tawar

e. Jenis burung berwarna relativ sedikit jumlahnya.

Contoh :

·         Banteng : di Jawa dan Kalimantan

·         Kera Gibon : Sumatra dan Kalimantan

·         Orang Utan : Sumatra Utara dan Kalimantan

·         Beruang : Sumatra dan Kalimantan

·         Badak : Jawadan Sumatra

·         Gajah : Sumatra

·         Siamang : Sumatra

·         Kijang : jawa, Sumatra, bali, dan Lombok

·         Harimauloreng : jawa, dan Sumatra

·         Harimau kumbang dan tutul : jawa, bali dan Madura

             

Gambar 31.Orangutan

Gambar 32. Badak
                              

Fauna Australis

Tipe ini meliputi bagian timur Indonesia yaitu Papua dan Pulau-pulau sekitarnya

Ciri-ciri :

a.Banyak binatang berkantong

b.Binatang menyusui kecil-kecil

c.Tidak terdapat kera

d.Jenis ikan air tawar sedikit jumlahnya

e.Terdapat banyak jenis burung berwarna

Contoh:

·         Burung : cendrawasih, kaswari, nuri dan raja udang

·         Amfibi : katak pohon, katak-katak terbang dan katak air

·         Serangga

·         Banyak jenis ikan

·         Mamalia : kanguru, walabi, beruang, landak papua,

·         Reptilia : biawak, kadal, dan kura-kura

Gambar 33Cendrawasih

Gambar 34.Biawak
      

 Fauna Peralihan

Tipe ini meliputi daerah timur dan barat Indonesia yaitu Sulawesi. Fauna yang tergolong tipe Peralihan adalah sebagai berikut :

Ciri-ciri :

a.       Tidak berbulu

b.      Jenisnya tidak ditemui diwilayah asiatis atau australis

c.       Reptilnya besar dan kebanyakan hewan endemic.

Contoh :

·         Mamalia ;anoa, babirusa, kuskus, monyet hitam, sapi, banteng, kuda.

·         Reptilia : biawak, komodo, kura-kura, dan buaya

·         Burung : maleo, kakaktua, nuri, merpati, burung dewata, danangsa

·         Amfibi : Katak pohon, katak terbang, katak air

Gambar 35. Anoa

                
Gambar 36. Maleo

Pembagian wilayah fauna di indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber. Adapun Max Weber menentukan perbandingan antara fauna Asia dengan Australia  yaitu 50 : 50, maka dari itu Weber membuat garis antara Indonesia timur yang mencakup Maluku dan Papua dan wilayah lainnya

Gambar 37.Pembagian fauna menrut Lydekker

Menurut Lydekker menentukan batas barat Australia dengan garis konjungtur kedalaman laut antara 180-200 meter, sekitar paparan sahul dan paparan sunda. Lydekker membuat garis antara Indonesia bagian barat dan timur karena kedua wilayah itu terpisah oleh perairan dan kedalaman lautnya lebih dari 1000m. sehingga fauna pada masing-masing wilayah berkembang sendiri-sendiri.

Gambar 38. Peta Persebaran Fauna Indonesia



KETAHANAN PANGAN DAN PEMBANGUNAN PEDESAAN DI INDONESIA

Tantangan pangan Indonesia kedepan: • Semakin berkurangnya lahan pertanian akibat konversi yang mengancam   keberlanjutan produksi dan kuali...