Sabtu, 22 Oktober 2022

Persebaran Flora dan Fauna di Dunia

Persebaran makhluk hidup di muka bumi tidak merata. Persebaran flora dan fauna dipelajari dalam biogeografi. Dalam pemabahasannya, biogeografi menggunakan 2 pendekatan, yaitu biogeografi sejarah dan biogeografi ekologi.

1. Biogeografi sejarah adalah studi tentang persebaran flora dan fauna dengan sudut pandang perkembangan dan evolusi kelompok organisme, iklim, migrasi, gerakan bumi pada masa lalu, serta hubungan ekologis masa lalu dengan masa sekarang.

2.  Biogeografi ekologi adalah studi tentang persebaran flora dan fauna dengan sudut pandang interaksi antarorganisme, interaksi organisme dengan lingkungan dan pengaruh interaksinya.

 

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna

Persebaran flora dan fauna dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu faktor penyebab, sarana dan juga hambatan persebaran.

a.  Hal-hal penyebab persebaran

Terjadinya persebaran makhluk hidup, khususnya persebaran spesies hewan dipengaruhi hal-hal berikut ini.

1)Tekanan populasi, yaitu makin banyak populasi menyebabkan persediaan bahan makanan tidak mencukupi bagi keturunannya, sehingga suatu spesies hewan harus bermigrasi untuk mencari makanan di tempat yang lain.

2). Perubahan habitat menyebabkan tidak cocoknya suatu spesies hewan untuk terus berada di daerah yang ditempati.

b. Sarana Persebaran

Sarana yang digunakan sebagai media dalam persebaran flora dan fauna adalah berikut ini.

1) . Udara, yaitu melalui hembusan angin atau melalui kekuatan terbang.

2)Misalnya, persebaran rumput gulung. Rumput gulung yang banyak tumbuh di daerah sekitar pantai, jika sudah kering biasanya mudah sekali diterbangkan oleh angin sehingga rumput gulung dapat tumbuh di tempat lain.

3)Air, yaitu melalui kekuatan berenang atau dibawa oleh arus air khususnya benda-benda yang terapung. Misalnya: migrasi ikan atau binatang lain melalui berenang.                     

4)Pengangkutan oleh manusia, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

5).. Misalnya hewan atau tumbuhan yang sengaja didatangkan dari daerah asalnya untuk dibudidayakan di daerah lain.

6)Lahan, yaitu karena adanya gerakan suatu spesies di daratan.

c. Hambatan (Barier) Persebaran

Persebaran flora dan fauna menjadi terhambat oleh adanya berbagai fenomena geosfer. Pada umumnya faktor-faktor yang menjadi penghambat persebaran flora dan fauna meliputi hal-hal berikut.

1)      Hambatan iklim         

Unsur iklim yang dapat menjadi penghambat dalam persebaran flora dan fauna antara lain kondisi temperatur, kelembapan udara, dan curah hujan. Misalnya flora dan fauna di daerah tropika tentu sajaberbeda dengan flora dan fauna di daerah sedang.                                     

2)      Hambatan Edafik (Tanah)                                                        

Kondisi tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman karena tanaman memerlukah unsure hara, udara, dan air yang cukup untuk dapat menjamin kehidupannya.Adapun bagi hewan, kondisi tanah berpengaruh terhadap kemampuan hewan dalam menggali tanah bagi hewan yang hidup di dalam tanah.

3)      Hambatan Geografis

Kondisi geogratis yang dapat menjadi penghambat bagi persebaran flora dan fauna terutama berhubungan dengan bentang alam seperti samudra, padang pasir, sungai, dan pegunungan.

4)      Hambatan Biologis

Hambatan biologis dalam persebaran flora dan fauna antara lain habitat yang tidak sesuai lagi dan tidak cocok untuk kelangsungan hidup, tidak ada persediaan makanan, dan karena adanya preda-tor sehingga hewan dapat bermigrasi ke tempat lain yang dapat menjamin kelangsungan hidupnya.


Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Keanekaragaman Flora Dan Fauna
       Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Kita tentu tidak pernah melihat pohon Meranti atau Anggrek tropik pada daerah dingin di daerah tundra. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik). Tahukah Anda, apa saja yang termasuk abiotik dan biotik? Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

·      Iklim (Klimatik)

     Faktor iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan setiap mahluk di dunia. Faktor suhu udara berpengaruh terhadap berlangsungnya proses pertumbuhan fisik tumbuhan. Sinar matahari sangat diperlukan bagi tumbuhan hijau untuk proses fotosintesa. Kelembaban udara berpengaruh pula terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan. Sedangkan angin berguna untuk proses penyerbukan. Faktor iklim yang berbeda-beda pada suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya juga berbeda.. Tanaman di daerah tropis, banyak jenisnya, subur dan selalu hijau sepanjang tahun karena bermodalkan curah hujan yang tinggi dan cukup sinar matahari. Kehidupan faunanya juga sangat bergantung pada pengaruh iklim yang mampu memberikan kemungkinan bagi kelangsungan hidupnya. Binatang di daerah dingin beda dengan binatang di daerah tropis, dan sulit menyesuaikan diri bila hidup di daerah tropis yang beriklim panas.

·           Tanah (Edafik)

       Tanah banyak mengandung unsur-unsur kimia yang diperlukan bagi pertumbuhan flora di dunia. Kadar kimiawi berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Keadaan struktur tanah berpengaruh terhadap sirkulasi udara di dalam tanah sehingga memungkinkan akar tanaman dapat bernafas dengan baik. Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah. Komposisi tanah umumnya terdiri dari bahan mineral anorganik (70%-90%), bahan organik (1%-15%), udara dan air (0-9%). Hal-hal di atas menunjukkan betapa pentingnya faktor tanah bagi pertumbuhan tanaman. Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di suatu wilayah.

·           Air (Hidrofik)

       Air mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan karena dapat melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah. Adanya air tergantung dari curah hujan dan curah hujan sangat tergantung dari iklim di daerah yang bersangkutan. Jenis flora di suatu wilayah sangat berpengaruh pada banyaknya curah hujan di wilayah tersebut. Flora di daerah yang kurang curah hujannya keanekaragaman tumbuhannya kurang dibandingkan dengan flora di daerah yang banyak curah hujannya. Misalnya di daerah gurun, hanya sedikit tumbuhan yang dapat hidup, contohnya adalah pohon Kaktus dan tanaman semak berdaun keras. Di daerah tropis banyak hutan lebat, pohonnya tinggi-tingi dan daunnya selalu hijau.

·           Tinggi rendahnya permukaan bumi (Fisiografik)

Faktor ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari ketinggiannya dari permukaan laut (elevasi). Misalnya ketinggian tempat 1500 m berarti tempat tersebut berada pada 1500 m di atas permukaan laut. Semakin tinggi suatu daerah semakin dingin suhu di daerah tersebut. Demikian juga sebaliknya bila lebih rendah berarti suhu udara di daerah tersebut lebih panas. Setiap naik 100 meter suhu udara rata-rata turun sekitar 0,5 derajat Celcius. Jadi semakin rendah suatu daerah semakin panas daerah tersebut, dan sebaliknya semakin tinggi suatu daerah semakin dingin daerah tersebut. Oleh sebab itu ketinggian permukaan bumi besar pengaruhnya terhadap jenis dan persebaran tumbuhan. Daerah yang suhu udaranya lembab, basah di daerah tropis, tanamannya lebih subur dari pada daerah yang suhunya panas dan kering.

·           Manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan (Biotik)

        Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan, reboisasi,.atau pemupukan. Manusia dapat menyebarkan tumbuhan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Selain itu manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukan bahwa faktor manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini.

KETAHANAN PANGAN DAN PEMBANGUNAN PEDESAAN DI INDONESIA

Tantangan pangan Indonesia kedepan: • Semakin berkurangnya lahan pertanian akibat konversi yang mengancam   keberlanjutan produksi dan kuali...