Rabu, 27 April 2011

Hujan Meteor Lyrid 2011

Bulan April 2011, dan tak lama lagi kita akan menyaksikan fenomena langit yang menarik. Hujan meteor Lyrid.

Tentang Lyrid
Hujan meteor Lyrid merupakan hujan meteor tahunan yang terjadi di bulan April setiap tahunnya pada tanggal 16 – 25 April dan akan mencapai puncaknya tanggal 22 April 2011 jam 22.30 wib sampai dengan tanggal 23 April jam 09.30 wib dengan laju 18 meteor per jam dan kecepatannya 49km/detik

Hujan meteor Lyrid menarik karena dua alasan. Yang pertama, hujan meteor ini diidentifikasi sekitar 2600 tahun lalu yang artinya dia adalah hujan meteor yang paling lama dibanding hujan meteor lainnya. Alasan yang kedua, hujan meteor ini sesekali mengalami letusan dari sekitar 100 meteor per jam dan alasannya masih belum diketahui.

Hujan Meteor Lyrid yang tampak muncul dari rasi Lyra. Kredit : StarWalk

Semenjak pertama kali dilihat dan direkam 2600 tahun lalu, hujan meteor Lyrid diketahui pernah berlangsung 100 meteor per jam. Catatan pertama dari Hujan Meteor Lyrid direkam oleh pengamat di Zuo Zhuan, China tanggal 22 Mei 687 SM, dan digambarkan “di hari xin mao bulan ke-4 di musim panas (pada tahun ke-7 Raja Zhuang dari Lu), di malam hari bintang tidak tampak, dan di tengah malam bintang jatuh laksana hujan”, atau singkatnya mereka menyebut hujan meteor Lyrid sebagai  “Stars feels like rain”.

Pada tanggal 21 April 1922,  H. N. Russell (Yunani) mengamati hujan meteor Lyrid dengan laju 96 meteor per jam. Intensitas laju meteor yang cukup besar kembali terjadi 22 April 1945 saat  Koziro Komaki (Nippon Meteor Society, Jepang) melihat 112 meteor dalam 67 menit dan  obberapa pengamat di Florida dan Colorado mencatat laju 90-100 tanggal 22 April 1982. Akan tetapi laju hujan meteor Lyrid semakin semakin menurun dan kini yang bisa dilihat hanya berkisar 10-20 meteor per jam saat hujan Meteor Lyrid berlangsung.

Aliran hujan meteor Lyrid kerap diasosiasikan dengan komet periodik Thatcher C/1861 G1, yang kemiringan orbitnya hampir 80 derajat dengan bidang Tata Surya. Komet Thatcher menghabiskan sebagian besar waktunya jauh dari planet sehingga ia bebas dari gangguan gravitasi planet-planet. Ini jugalah yang menjadi alasan mengapa aliran sisa komet Thatcher tetap stabil. Dan ketika Bumi melintasi ekor Komet Tatcher (C/1861 G1) yang sangat berdebu, masyarakat Bumi masih bisa menikmati hujan meteor Lyrid selama berabad-abad.

Pengamatan
Sesuai namanya, hujan meteor Lyrid memang tampak muncul dari arah rasi Lyra yang bisa dilihat di sebelah timur laut. Rasi Lyra baru akan terbit sekitar pukul 22.30 malam, karena itu waktu terbaik untuk melakukan pengamatan adalah lewat tengah malam saat rasi Lyra sudah berada di atas horison.

Di malam puncak hujan meteor Lyrid tersebut, Bulan berada dalam fasa Wanning Gibbous (Bulan Yang Memudar) dan cahaya yang dipantulkan Bulan akan sedikit mengganggu pengamatan, belum lagi ditambah efek polusi cahaya jika pengamatan dilakukan di dalam kota. Tapi jangan kuatir, ini tidak berarti kita tidak bisa menikmati fenomena menarik tersebut.

Rasi Lyra akan tampak di daerah timur laut. kredit : StarWalk

Untuk bisa menikmati indahnya hujan metor Lyrid, carilah lokasi yang lapang dan sangat gelap atau bebas polusi cahaya dan arahkan pandangan ke arah timur laut.

Sebagai panduan, temukan segitiga musim panas Altair (Rasi Aquila), Vega (Rasi Lyra) dan Deneb (Rasi Cygnus). Lyrids akan tampak muncul dari sekitar area bintang Vega. kredit : StarWalk

Arahkan pandangan ke langit, dan carilah segitiga musim panas (Vega, Deneb & Altair). Deneb adalah bintang paling cerlang pada rasi Cygnus, Altair pada rasi Aquila dan pusatkan perhatian Vega, bintang paling terang pada rasi Lyra. Dari arah rasi Lyra inilah akan tampak berkas sinar berseliweran dengan cepat. Itulah hujan meteor Lyrid.

Selamat berburu meteor!

Sumber : www.langitselatan.com 

KETAHANAN PANGAN DAN PEMBANGUNAN PEDESAAN DI INDONESIA

Tantangan pangan Indonesia kedepan: • Semakin berkurangnya lahan pertanian akibat konversi yang mengancam   keberlanjutan produksi dan kuali...