Selasa, 14 Juni 2011

Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake)


Oxbow lake atau danau tapal kuda merupakan danau yang terbentuk  bila sungai yang berkelok-kelok atau sungai meander melintasi daratan mengambil jalan pintas dan meninggalkan potongan-potongan yang akhirnya membentuk danau tapal kuda. Oxbow lake terbentuk dari waktu ke waktu sebagai akibat dari erosi dan sedimentasi dari tanah disekitar sungai meander.
Meander dapat didefinisikan sebagai aliran sungai yang berbelok-belok secara teratur dengan arah pembelokan lebih atau kurang 180%. Meander merupakan bentuk aliran sungai pada daerah datar yang berliku-liku, baik datar karena endapan alluvial atau karena peneplainisasi. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu. Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan.

The courses of a river


Jika kita mengikuti alur suatu sungai secara lengkap dari atas di bagian hulu, sampai di bawah di bagian muaranya, maka kita akan melihat bentuk sungai yang berbeda beda dari satu tempat ke tempat yang lain. Walaupun ternyata itu merupakan satu alur sungai yang sama.
Sungai memiliki bentuk-bentuk yang berbeda antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Secara umum, sebuah sungai bisa dibagi menjadi tiga bagian. Bagian atas/ hulu (Upper), tengah (Middle), dan bawah / hilir (Lower). Setiap bagian ini memiliki ciri khas, bentuk, dan aktivitasnya sendiri sendiri.

Senin, 13 Juni 2011

Faktor Penyebab Longsor


Ketika gaya gravitasi lebih besar dari resistensi lereng untuk bertahan, maka terjadilah longsor. Gaya penahan (resisting forces) yang membantu mengontrol kestabilan lereng meliputi kekuatan (strength) dan kohesi (cohession) material lereng, friksi antar butiran dan pendukung eksternal lereng lain. Faktor-faktor kolektif ini disebut sebagai shear strength.
Berlawanan dengan shear strength adalah gaya gravitasi. Gravitasi diberikan secara vertikal, namun memiliki komponen yang paralel terhadap lereng, dan inilah sesungguhnya yang membuat ketidakstabilan (lihat gambar.1). Sudut lereng yang besar memberikan komponen gravitasi yang bekerja menjadi lebih besar pula sehingga berbahaya dan dapat menyebabkan longsor. Sudut kecuraman lereng yang mampu mengontrol dan meniadakan keruntuhan disebut sebagai angle of repose. Pada sudut ini, gaya penahan mampu melakukan perlawanan terhadap gaya gravitasi. Untuk material yang tidak terkonsolidasi, angle of repose berkisar antara 25O – 40O. Untuk lereng yang lebih curam dari 40O biasanya pada batuan padat yang tidak mengalami pelapukan.

Danau ( Lake )



Danau adalah ceruk atau cekungan pada permukaan bumi yang berisi air. Danau yang luas kadang kala dinamakan laut: misalnya Laut Kaspia dan Laut Aral. Ada banyak sekali tipe danau, dan umumnya dikelompokkan menurut asal usulnya. Sejumlah besar danau di dunia terbentuk oleh gletser dan lembaran es. Beberapa danau terbentuk oleh angin atau air hujan, sedang lainnya aleh gerakan bumi atau kegiatan vulkanik. Danau sangat berbeda-beda ukuran dan dalamnya, tergantung pada cara terbentuknya.
Danau yang disebabkan oleh kegiatan vulkanik
·       Danau kaldera terbentuk bila di dalam kaldera atau bagian tengah gunung berapi yang runtuh terkumpul air. Danau ini umumnya bulat dan dalam. Danau Toba di Sumatera adalah suatu danau kaldera.
·       Danau kawah terbentuk bila dalam kawah, atau lubang bulat mirip corong di puncak gunung berapi terkumpul air. Contohnya ialah danau kawah di Oregon ( Amerika Serikat ).
·       Danau bendungan lava terbentuk bila aliran lava gunung berapi menyumbat lembah sungai dan menyebabkan terbentuknya danau. Contohnya adalah Laut Galilea di Timur Tengah.

Minggu, 12 Juni 2011

Morfologi Spesifik Karst


Bentukan alam karst berbeda dengan bentuk alam lainnya (non karst), karena kawasan karst memiliki komponen diatas permukaan tanah atau disebut Eksokarst, dan komponen dibawah tanah yang disebut Endokarst.
Beberapa faktor yang mempengaruhi topografi karst sehingga kawasan karst yang satu dengan yang lainnya bisa berbeda, antara lain :
·         Perbedaan litologi atau susunan Batu Gamping. Ada yang tersusun 100 % dari mineral Kalsit (CaCO3), adapula yang tercampur dengan mineral lain seperti Dolomit (CaMGCO3), Gypsum (CaSO4.2H2O), Mangan, Aluminium atau kwarsa dll.
·         Perbedaan Ketebalan lapisan Batu Gamping.
·         Perbedaan Compactness (Kemampatan).
·         Perbedaan system celah rekah yang ada sejak terbentuknya lapisan Batu Gamping.
·         Pengaruh Intensitas curah hujan daerah sekitar.
·         Pengaruh Jenis Vegetasi yang berbeda.
·         Pengaruh Manusia yang membongkar Batu Gamping atau menanaminya setelah membabat habis Vegetasi Primer.
·         Pengaruh titik elevasi kawasan atau ketinggian dari permukaan air laut.
·         Pengaruh ketebalan lapisan tanah penutup (Top Soil) pada kawasan tersebut.
·         Pengaruh Tektonisme terhadap bentuk fisik dan sistem celah rekah.

Pengaruh Erupsi Gunung Api terhadap Karstifikasi batuan


Pelarutan Batu Gamping Prawoto (2001) dan Kiraly (2003) menyatakan bahwa hujan asam yang terjadi di suatu daerah batugamping dapat menyebabkan proses pelarutan pada batugamping tersebut dan akan menghasilkan larutan gamping (CaCO3) dengan kepekatan tertentu sesuai dengan kepekatan hujan asam. Larutan gamping tersebut suatu saat akan mengalami kristalisasi dan presipitasi menjadi bentukan-bentukan endokarst dan eksokarst. Proses tersebut dikenal sebagai karstifikasi.
Erupsi Merapi menghasilkan debu dan gas
Gas-gas vulkanik yang terlarutkan oleh air hujan akan menghasilkan hujan asam yang berpotensi menyebabkan pelarutan kimiawi pada pebukitan batugamping. Kepekatan larutan CaCO3 tergantung dari kepekatan hujan asam yang terjadi. Semakin pekat air larutan CaCO3 hasil pelarutan yang terbentuk, semakin mudah terbentuknya endokarst dan eksokarst di pebukitan batugamping. Apabila kepekatan larutan rendah atau tidak terjadi lagi pelarutan, maka tidak akan terjadi endokarst dan eksokarst, artinya proses karstifikasi tidak aktif atau untuk sementara berhenti hingga tersedia kembali larutan asam yang pekat (berasal dari hujan asam).

Tatanan Tektonik Pulau Jawa


Perkembangan tektonik pulau Jawa dapat dipelajari dari pola-pola struktur geologi dari waktu ke waktu. Struktur geologi yang ada di pulau Jawa memiliki pola-pola yang teratur. Secara geologi pulau Jawa merupakan suatu komplek sejarah penurunan basin, pensesaran, perlipatan dan vulkanisme di bawah pengaruh stress regime yang berbeda-beda dari waktu ke waktu.
Secara umum, ada tiga arah pola umum struktur yaitu arah Timur Laut–Barat Daya (NE-SW) yang disebut pola Meratus, arah Utara–Selatan (N-S) atau pola Sunda dan arah Timur–Barat (E-W). Perubahan jalur penunjaman berumur kapur yang berarah Timur Laut – Barat Daya (NE-SW) menjadi relatif Timur–Barat (E-W). sejak kala Oligosen sampai sekarang telah menghasilkan tatanan geologi Tersier di Pulau Jawa yang  sangat rumit disamping mengundang pertanyaan bagaimanakah mekanisme perubahan tersebut.

Jumat, 10 Juni 2011

Pengenalan Gerakan Tanah


Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunungapi. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada tanaman keras berakar kuat dan dalam, maka kawasan tersebut rawan bencana tanah longsor.  

Peta Zona Kerentanan Tanah Longsor Indonesia
Pengertian Tanah Longsor
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.

Karakteristik DAS dan Pengelolaannya


Definisi DAS
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan  wilayah/ kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak  sungai dan keluar pada sungai utama ke laut atau danau. Linsley (1980) menyebut DAS  sebagai “A river of drainage basin in the entire area drained by a stream or system of connecting streams such that all stream flow  originating in the area discharged through a single outlet”.
Sementara itu IFPRI (2002) menyebutkan bahwa “A watershed is a geographic area that drains to a common point, which makes it an attractive unit for technical efforts to conserve soil and maximize the utilization  of surface and subsurface water for crop production, and a watershed is also an area with administrative and property regimes, and farmers whose actions may affect each other’s interests”.

Kamis, 09 Juni 2011

Perkembangan Bumi


Teori Perkembangan Muka Bumi
a.   Teori Kontraksi (Contraction Theory)
·       Teori ini dikemukakan kali pertama oleh Descrates (1596–1650).
·       Ia menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin susut dan mengerut disebabkan terjadinya proses pendinginan sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran.
·       Teori Kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852). Keduanya berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan pada bagian dalam bumi yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk pegunungan dan lembah-lembah.

Rabu, 08 Juni 2011

Strategi Pengelolaan Wilayah Pesisir


Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran (Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.10/MEN/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu, Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling berinteraksi, dimana ke arah laut 12 mil dari garis pantai untuk propinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu (kewenangan propinsi) untuk kabupaten/kota dan ke arah darat batas administrasi kabupaten/kota.

Potensi Terumbu Karang di Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih kurang 17.508 pulau, dengan sekitar 6.000 di antaranya merupakan pulau yang berpenduduk. Indonesia secara keseluruhan juga memiliki garis pantai terpanjang di dunia yakni 81.000 km yang merupakan 14% dari garis pantai yang ada di seluruh dunia. Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia.

Iklim musiman Indonesia terkategorikan menjadi dua, yakni musim hujan dan musim kering, yang keduanya dipisahkan oleh musim peralihan. Musim kering secara umum berlangsung mulai Bulan Juni hingga September dan dipengaruhi oleh massa udara dari belahan Benua Australia. Musim hujan terjadi mulai Bulan Desember hingga Maret, dipengaruhi oleh massa udara dari Laut Pasifik dan Benua Asia. Selama kedua musim ini, angin bergerak stabil dan bervariasi dari yang pelan hingga cukup kencang. Musim peralihan berlangsung mulai Bulan April hingga Mei, dan Bulan Oktober hingga November, yang umumnya ditandai dengan pergerakan angin yang tidak stabil.

Critical Parameter Pada Coastal Ecosystem


Critical Parameter Pada Coastal Ecosystem, mencakup :
1.  Critical parameter pada ekosistem mangrove
2.  Critical parameter pada ekosistem rumput laut / seagrass / lamun
3.  Critical parameter pada ekosistem terumbu karang

Diskripsi : 

1.  Critical parameter pada ekosistem mangrove
Pada ekosistem ini, critical parameter dipengaruhi oleh :
1.1 Salinity
1.2 Nutrient supply
1.3 Erotion and deposision ratio
1.4 Temperatur air.

Selasa, 07 Juni 2011

Geomorfologi Daerah Karst (Solusional)


Geomorfologi adalah sebuah studi ilmiah terhadap permukaan Bumi dan poses yang terjadi terhadapnya. Secara luas, berhubungan dengan landform (bentuk lahan) tererosi dari batuan yang keras, namun bentuk konstruksinya dibentuk oleh runtuhan batuan, dan terkadang oleh perilaku organisme di tempat mereka hidup. Kenampakan subsurface terutama di daerah batugamping sangat penting dimana sistem gua terbentuk dan merupakan bagian yang integral dari geomorfologi.
Solusional form karst
Istilah karst yang dikenal di Indonesia sebenarnya diadopsi dari bahasa Yugoslavia/ Slovenia. Istilah aslinya adalah ‘krst / krast’ yang merupakan nama suatu kawasan di perbatasan antara Yugoslavia dengan Italia Utara, dekat kota Trieste. Ekosistem Karst adalah areal-areal yang mempunyai lithologi dari bahan induk kapur.

Penghargaan Adipura 2011



Daftar Penerima anugerah piala Adipura seperti telah diumumkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, pada tahun 2011 ini mengalami penurunan jumlah. Jika pada tahun 2010 peraih penghargaan (anugerah) adipura mencapai 140 kota maka pada tahun 2011 ini penerima penghargaan piala adipura hanya 63 kota/kabupaten.

Penurunan jumlah kota penerima piala adipura tahun 2011 disebabkan oleh meningkatnya kriteria dan mekanisme penilaian. Sehingga anugerah adipura diharapkan hanya diterima oleh kota yang benar-benar berhak.
Piala Anugerah Adipura

Adipura merupakan penghargaan lingkungan hidup untuk kota di Indonesia yang dinilai bersih teduh (clean and green city) dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Governance. Dalam penilaiaannya, kota terbagi dalam 4 kategori yakni kota metropolitan (berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa), kota besar (500.001-1.000.000 jiwa), kota sedang (100.001-500.000 jiwa), dan kota kecil (kurang dari 100.000 jiwa).

World Ocean Day 8 Juni 2011


Hari Kelautan Sedunia (World Oceans Day) telah ditetapkan sejak tahun 1992 pada Konferensi PBB tentang lingkungan (Earth Summit) di Rio De Janeiro, Brazil. The Ocean Project bekerja sama dengan World Ocean Network untuk membangun kesadaran pada seluruh masyarakat akan pentingnya peranan laut dalam kehidupan sehari-hari umat manusia. Peringatan Hari Kelautan Sedunia (World Oceans Day) tahun ini, tepatnya tanggal 8 Juni 2011 mengambil Tema “Our Oceans: Greening Our Future”.
Seperti kita ketahui, dunia kita terdiri dari ¾ % air dan ¼ % tanah/ daratan. Planet kita memiliki lima samudera dan berbagai lautan di dunia ini, yang banyak memberikan manfaat bagi kehidupan.

Mengapa Hari Kelautan Sedunia (World Ocean Day)  perlu diperingati ?
·      Hari Kelautan Sedunia dirayakan untuk membuat semua orang merasakan keterkaitan hubungan dari makhluk hidup dengan samudra.
·      Dengan memperingati Hari Kelautan Sedunia kita akan menyadari betapa penting arti laut di mana selama ini manusia telah banyak diuntungkan dari mengeksploitasi hasil laut, seperti penangkapan ikan untuk konsumsi, budidaya rumput laut sebagai bahan produk kosmetik, pengambilan ikan hias, pengambilan terumbu karang, dll.  
·      Peringatan Hari Kelautan Sedunia akan menyadarkan kita untuk bersama-sama memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan laut, tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya dalam mengeksploitasi (seperti bom ikan, racun ikan,  dan strum tenaga listrik), serta berupaya menciptakan kondisi stabil bagi pertumbuhan organisme laut seperti terumbu karang.
·      Kesadaran akan arti penting laut dapat diaplikasikan sehari-hari dalam upaya memelihara lingkungan laut yang sehat, seperti gerakan membersihkan sampah di pantai, mencegah pembuangan limbah polutan berbahaya ke laut, dan menjaga kebersihan habitat laut dari polusi tumpahan minyak.

Senin, 06 Juni 2011

Karakteristik Benua dan Samudra sebagai Kesatuan Wilayah


Menurut pembentukannya benua di permukaan bumi telah mengalami pergeseran dan perubahan bentuk. Sekitar th. 1900 para ahli geologi telah mengetahui bahwa kerak bumi bagian luar mengapung diatas lapisan yang lunak (astenosfer).

Beberapa teori tentang gerakan yang disampaikan oleh para ahli antara lain :
1.  Alfred Lothar Wegener (1880 – 1930).
    A.l. Wegener dalam bukunya “Die Enstehung der Kontinente und Ozeane” (Asal-usul Benua) 1915 pertama kali mengungkap teori pergeseran benua. Menurutnya di permukaan bumi pada mulanya hanya ada satu benua yaitu Pangea dan satu samudra yaitu Tethys.
Pada zaman Trias akhir, Pangea pecah menjadi 2 benua besar yaitu Gondwana dan Laurasia. Pada zaman Karbon (65 juta th,yl) pemisahan benua sudah tampak seperti sekarang, tetapi daratan India belum bersatu dengan Asia. Selanjutnya benua-benua pecah dan bergeser dengan kecepatan 3 – 13 cm per tahun hingga pada bentuk sekarang.

Minggu, 05 Juni 2011

Spirit Trekking Konservatife



Kegiatan para pecinta alam di Indonesia pada dasawarsa ini kembali bergairah, ini di tandai dengan keinginan mendaki (trekking) gunung, termasuk mengadakan ekspedisi pendakian terbaru. Seperti bersih gunung dan penelitian tempat dan lokasi yang penuh dengan peninggalan sejarah di masa lalu. Tetapi, sayangnya, semangat itu, mengajak orang untuk mendaki gunung belum di barengi dengan semangat mensosialisasikan nilai - nilai konservasi.
Bukti menggeliatnya dunia petualangan khususnya pendakian gunung, selain disebutkan di atas. Pun dibuktikan dengan munculnya komunitas - komunitas penggiat alam bebas baru yang menitikberatkan pada pendakian instan. Naik gunung sampai puncak, narsis - narsisan lewat foto atau video lalu turun. Itu saja, dan cara itu terus berlanjut ke gunung - gunung berikutnya.

Sekilas tentang KPE

Contoh Desain KPE
TUJUAN KPE
Tujuan diterbitkannya Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE) adalah untuk memudahkan pelayanan kepada Pegawai Negeri Sipil, penerima pensiun pegawai Negeri Sipil dan Keluarganya. Di sisi lain dalam implementasinya Pencetakan KPE ini bertujuan untuk :
a.   Mendapatkan data biometric fisik PNS yang akurat untuk keperluan perencanaan, pengembangan dan kesejahteraan PNS.
b.  Membangun database Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik yang memiliki tingkat keotentikan dan identifikasi yang tinggi sehingga menghasilkan data dan informasi yang akurat.
c.   Mewujudkan Data Kepegawaian yang mutakhir di Instansi Pusat maupun Daerah yang terintegrasi secara nasional dalam sistem informasi kepegawaian yang dapat diakses oleh PNS bersangkutan melalui Anjungan KPE

Sabtu, 04 Juni 2011

Deforestasi Tiada Henti


Fakta Deforestasi
Menurut data laju deforestasi (kerusakan hutan) periode 2003-2006 yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan, laju deforestasi di Indonesia mencapai 1,17 juta hektar pertahun.
Bahkan kalau menilik data yang dikeluarkan oleh State of the World’s Forests 2007 yang dikeluarkan The UN Food & Agriculture Organization (FAO), angka deforestasi Indonesia pada periode 2000-2005 1,8 juta hektar/tahun. Laju deforestasi hutan di Indonesia ini membuat Guiness Book of The Record memberikan ‘gelar kehormatan’ bagi Indonesia sebagai negara dengan daya rusak hutan tercepat di dunia.
Dari total luas hutan di Indonesia yang mencapai 180 juta hektar, menurut Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan (Menteri Kehutanan sebelumnya menyebutkan angka 135 juta hektar) sebanyak 21 persen atau setara dengan 26 juta hektar telah dijarah total sehingga tidak memiliki tegakan pohon lagi. Artinya, 26 juta hektar hutan di Indonesia telah musnah.

Berbagai Istilah Hutan


Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. (Pasal 1 angka 2 UU No. 41 tahun 1999) jadi jika hanya lahan yang didominasi oleh pepohonan belum tentu hutan, bisa saja hanya kebun.

Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. (Pasal 1 angka 3 UU No. 41 tahun 1999)

Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah. (Pasal 1 angka 4 UU No. 41 tahun 1999)

Melestarikan Lingkungan ; Suatu upaya yang "MUNGKIN BISA" kitapun melakukannya


Pengelolaan Lingkungan Hidup
Menurut Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dijelaskan  bahwa Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi  kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.

Pengelolaan lingkungan hidup yang diselenggarakan dengan asas tanggung jawab Negara, asas berkelanjutan dan asas manfaat bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

Agar dapat mengelola lingkungan hidup dengan baik  dan benar, maka perlu diketahui permasalahan lingkungan yang harus ditangani/dikelola dengan cara-cara yang sesuai dengan permasalahan lingkungan tersebut. Beberapa Indikasi masalah Lingkungan Hidup, antara lain :

Jumat, 03 Juni 2011

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2011


Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2011 puncaknya akan dilaksanakan pada 5 Juni 2011. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) menjadi momentum untuk merangsang kesadaran publik seluruh dunia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Pada tahun 2011 ini, Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengangkat tema “Forests: Nature at your Service” dengan peringatannya akan dipusatkan di New Delhi India. Pemilihan tema ini disesuaikan dengan tahun 2011 yang dideklarasikan PBB sebagai Tahun Hutan Internasional (International Year of Forest). Tahun Hutan Internasional sendiri mengangkat tema “Forests for People“.

Biosfer : Zoogeografi & Phitogeografi


ZOOGEOGRAFI
Persebaran Fauna Di Dunia
 Menurut Wallacea (1876) Zoogeografi terbagi menjadi:
1.    NEOTROPICAL, Meliputi Mexico Selatan, tengah, dan Selatan Amerika, Chili, Brazilia, Barat India, dan Kepulauan Galapagos.
ex: Lhama, Armadilos, Kelinci, Kelelawar, Tinamous, Alpaca, Peccaries, Anteater, Reas, dan sebagainya.

2.   ORIENTAL, Meliputi Srilangka, India, China Selatan, Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand.
ex: Orang Utan, Gajah, Babi, Kancil, Buaya, Ular, Kura-kura.

3.    NEARCTIC, Meliputi Amerika Utara, Kanada, California, Greenland, dan Mexico Tengah.
ex: Kambing Gunung, Pronghornantelop, Caribou, Muskrat, Kalkun, Jungko, Tupai.

4.    AUSTRALIAN, Meliputi seluruh daratan Australia, New Zealand, Papua New Guinea.
ex: Kanguru, Koala, Kuskus, Wombat, Tupai, Kasuari, Kiwi, Ular, Burung Emu, dan sebagainya.

5.    PALEARCTIC, Meliputi Eropa, China bagian utara, Rusia, Afrika Utara, Prancis.
ex: Yedgehog, Beruang, Kijang, Ajag, Aneka Burung, Magpies, Moles, Robin

6.    ETHIOPIAN, Meliputi daratan Afrika, Arab, Madagaskar, dan Mariatius.
ex: Gorila, Simpanse, Gajah Afrika, Badak, Singa, Kuda Nil, Zebra, Jerapah, Antelop, Unta, Elang, Lemur, dan sebagainya.

MAGMATIC VOLCANO ACTIVITY

Letak daratan Indonesia yang berbatasan langsung  dengan 3 lempeng aktif dunia menyebabkan banyaknya jebakan aktivitas magmatis salah satunya berupa gunung berapi. Kira-kira 179 gunung api yang terdapat di negeri ini dan 129 diantaranya masih aktif sampai sekarang. Karena hal inilah maka hampir setiap tahun paling sedikit satu gunungapi melakukan erupsinya. Aktivitas gunung merupakan pencerminan dari aktivitas magma yang terdapat di dalam bumi.
Aktivitas Vulkanik
Aktivitas Vulkanik pada umumnya digambarkan sebagai proses yang menghasilkan gambaran menakjubkan, atau kadang menakutkan dari suatu bentuk struktur kerucut yang secara periodik melakukan erupsinya. Erupsi dari gunung api ini kadang –kadang merupakan letusan yang sangat hebat (eksplosif), tetapi kadang-kadang berlangsung dengan tenang. Faktor utama yang mengontrol macam erupsi gunung api adalah komposisi magma, temperatur magma dan kandungan gas yang terdapat dalam magma. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi mobilitas dari magma , atau sering disebut viskositas (kekentalan) magma. Semakin kental magma, semakin sulit magma untuk mengalir.

Asumsi Pergerakan Daratan Muka Bumi (Dulu-Sekarang-Mendatang)

Awalnya dulu bumi hanyalah satu benua besar dan luas yaitu Pangea. Butuh waktu yang sangat lama untuk pergerakan lempeng-lempeng hingga membentuk benua-benua seperti sekarang. Bedasarkan teory-teory pakar geologi, bumi akan selalu mengalami pergeseran pada lempeng dan mengakibatkan perubahan permukaan bumi. Tentunya butuh waktu bertahun-tahun.

Jika benar apa yang telah diperhitungkan oleh pakar-pakar geologi, 250 juta tahun kedepan benua-benua akan kembali menjadi satu. Menjadi benua besar seperti kembali 255juta tahun yang lalu yaitu benua Pangea. 

Dari mana pakar geologi tahu bentuk bumi masa depan?
Tentunya untuk membuat model bumi masa depan jelas harus diketahui kecepatan dari pergerakan kerak-kerak bumi ini terlebih dahulu, kemudian masing-masing kerak lempengan saling bertabrakkan

Cekungan Geologi Paparan Sunda


Cekungan Sumatra Utara
Pola geologi dan tatanan stratigrafi regional cekungan Sumatra Utara secara umum telah banyak diketahui berkat hasil aktivitas eksplorasi minyak dan gas alam serta pemetaan bersistem pulau Sumatra dalam skala 1:250.000. Keith (1981) dalam google.co.id/cekungan sumatera membuat pembagian stratigraf Tersier Cekungan Sumatra Utara menjadi tiga kelompok yaitu Kelompok I sebagai fase tektonik, pengangkatan dan pengerosian, berumur Eosen hingga Oligosen Awal. Kelompok II merupakan fase genang laut yang dimulai dengan pembentukan formasi-formasi dari tua ke muda yaitu Formasi Butar, Rampong, Bruksah, Bampo, Peutu dan Formasi Baong. Kelompok III adalah perioda regresif dengan pembentukan kelompok Lhoksukon.

Jika dilihat dari proses sedimentasi di cekungan sumatera utara. Kecepatan sedimentasi dan penurunan dasar sedimen ataupun cekungan pada awal pembentukan cekungan relatif lambat kemudian dilanjutkan dengan kecepatan sedimentasi lambat tetapi kecepatan penurunan dasar sedimen ataupun cekungan sangat cepat antara 15.5-12.4 juta tahun lalu.

Materi Geografi Kelas 11 SMA KurMer

Semester 1 Posisi Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam Letak Indonesia Secara Astronomis Luas Wilayah Indonesia Batas Wilayah In...